Coparcetin digunakan untuk meringankan demam, batuk berdahak dan pilek. Coparcetin bekerja sebagai pereda nyeri, pereda demam, ekspektoran, antihistamin, dan dekongestan hidung (pereda hidung tersumbat).
Komposisi :
Tiap kaplet coparcetin mengandung :
Paracetamol 500 mg
Guafenisin 100 mg
Pseudoephedrine HCL 30 mg
Chlorpheniramine maleate 2 mg
Indikasi :
Untuk meringankan demam, batuk berdahak dan pilek
Kontraindikasi :
- penderita yang terlalu sensitif terhadap komponen obat
- pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan penyakit hati yang aktif
- penderita yang sensitif terhadap obat pereda hidung tersumbat lain (misalnya phenylephrine, phenylpropanolamine).
- penderita tekanan darah tinggi berat, dan yang mendapat terapi obat antidepresi tipe penghambat MAO
- penderita dengan gangguan jantung dan diabetes melitus
Dosis :
Dewasa dan anak > 12 tahun: 3 kali sehari 1 kaplet, anak 6-12 tahun : 3 kali sehari setengah kaplet
Efek samping :
- menganantuk jantung berdebar, mulut kering, sulit kencing
- mual, muntah, nyeri kepala, sembelit, diare, rasa penuh dip perut, gatal-gatal di kulit.
- penggunaan paracetamol dosis besardan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.
Peringatan dan Perhatian :
- penggunaan melebihi dosis yang dianjurkan atau bila dikombinasi dengan obat lain yang mengandung paracetamol atau asetaminofen, atau pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati.
- jangan menggunakan coparcetin bila menderita masalah pernafasan seperti emfisema atau bronkitis kronis, atau menderita glukoma, atau kesulitan kencing karena pembesaran kelenjar prostat, kecuali dianjurkan oleh dokter.
- konsultasikan ke dokter bila saat ini menggunakan obat antidepresi atau obat parkinson, atau dua minggu sesudah berhenti menggunakan obat tersebut.
- bila menjadi gelisah, pusing atau sulit tidur hentikan penggunaan coparcetin dan hubungi dokter
- berkonsultasikanlah ke dokter bila nyeri atau demam bertambah atau tidak membaik dalam 3 hari atau jika flu tidak membaik setelah 7 hari.
Interaksi obat :
- paracetamol dosis tinggi dapat memperkuat efek obat warfarin.
- penggunaan bersamaan dengan obat antikejang atau obat antituberkulosis isoniazid jangka panjang dapat meningkatkan resiko kerusakan hati.
- obat penghambat MAO (seperti antidepresi dan anti parkinson) dapat memperkuat efek pseudoephedrine.
- klorpheniramini maleat dapat meningkatkan efek alkohol,obat tidur dan obat penenang.
- penggunaan guafenisin bersamaan dengan antibiotika amoxicillin, sefuroxim dan doxicicline akan meningkatkan kadar antibiotik dalam darah