Tetes telinga adalah sediaan berupa larutan ataupun suspensi yang mengandung obat untuk telinga yang dimasukkan ke saluran telinga, yang ditujukan untuk tujuan lokal, di mana obat dapat berupa anestesi, peroksida, fungisida antibakteri dan dalam bentuk larutan yang digunakan untuk membersihkan atau mengeringkan telinga luar. Tetes telinga adalah bentuk obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi telinga, terutama infeksi di saluran luar telinga dan pendengaran / otitis eksternal.
Sediaan Tetes Telinga
Sediaan tetes telinga dalam bentuk larutan atau suspensi sering digunakan pembawa berupa gliserin, PEG, propilen glikol. Pembawa sediaan tetes telinga ini memungkinkan kontak antara obat-obatan dengan telinga yang lebih panjang, selain itu karena sifat higroskopisnya dimungkinkan untuk menghilangkan kelembaban dari jaringan telinga dan mengurangi peradangan.
Persyaratan Sediaan Tetes Telinga
Sifat fisik bahan kimia yang harus dipertimbangkan dalam sediaan tetes telinga yaitu Kelarutan, Viskositas, Surfaktan, Pengawet, Sterilisasi, pH optimal
1. Kelarutan
Senyawa obat yang paling larut dari cairan pembawa umumnya digunakan pada sediaan tetes telinga, jika senyawa obat tidak larut dalam cairan pembawa maka dibuat sediaan suspensi. Karena sebagian besar zat pembawa adalah larutan kental, maka dalam melakukan pembuatan sediaan suspensi tidak perlu menambah suspending agent pada sediaan.
2. Viskositas
Viskositas dari tetes telinga penting untuk diperhitungkan karena dapat memastikan bahwa obat dapat lama di saluran telinga.
3. Surfaktan
Dengan kehadiran surfaktan akan membantu proses penyebaran dan melepaskan kotoran di telinga.
4. Pengawet
Tetes telinga yang menggunakan gliserin, propilen glikol sebagai pembawa tidak perlu menambahkan pengawet.
5. Sterilisasi
Sediaan tetes telingan tidak perlu dibuat secara steril, yang penting bersih.
6. pH optimal
pH optimal untuk larutan yang digunakan adalah dalam pH asam, kisaran pH antara 5 - 7,8. Efektivitas obat pada sediaan tetes telinga sering tergantung pada pH. larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan dapat mengakibatkan perkembangan bakteri lebih subur. Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan jamur akan tumbuh lebih cepat. Seringkali, perbedaan dalam efektivitas antara dua obat serupa disebabkan oleh fakta bahwa asam, sedangkan yang lainnya adalah alkali, larutan untuk sediaan tetes telinga umumnya menggunakan dalam wadah botol drop dan harus jelas atau dalam bentuk suspensi seragam.
Evaluasi Tetes Telinga
Evaluasi pembuatan sediaan tetes telinga yang perlu diperhatikan yaitu, berat dan volume, pH, viskositas, bentuk penampilan dan bau.
Wadah Penyimpanan Tetes Telinga
Wadah berbentuk kemasan yang dapat menuangkan tetesan dari sediaan tetes telinga dan harus disimpan pada suhu kamar atau di lemari es, tetapi tidak di freezer.